Salatiga – HMPS Tadris Matematika menggelar Festival Pendidikan Matematika IV, dengan rangkaian acara meliputi Olimpiade Matematika Tingkat Nasional dan ditutup dengan Webinar Nasional Matematika.
Olimpiade Matematika Tingkat Nasional tersebut diikuti oleh siswa-siswi dari SD sederajat, SMP sederajat, dan SMA sederajat. Olimpiade tersebut diadakan pada tanggal 13-17 September 2021. Olimpiade pada kategori SD sederajat dimenangkan oleh Moses Markheswan Ganda Ribowo dari SD N 2 Genteng dengan skor 400, pada kategori SMP sederajat dimenangkan oleh Andrew Lionel Iskandar dari SMP N 1 Belinyu dengan skor 360, dan kategori SMA sederajat dimenangkan oleh Leury Winda Utami dari SMA N 1 Bergas dengan skor 329.
Webinar Nasional Matematika bertemakan “ Mewujudkan Generasi Matematika yang Kreatif dan Inovatif dengan Integrasi Computational Thinking” dengan mendatangkan pembicara Kepala Bebras UNISSULA, Mustafa, ST, MM.,M.Kom. di Auditorium Gedung Hasyim Asy’ari IAIN Salatiga, Selasa (29/09/2021).
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Kementrian Agama Kota Salatiga, H. Taufiqur Rahman, S.Ag., M.Si. serta mendapat apresiasi yang luar biasa. “ Saya menyambut baik, dan sangat mengapresiasi IAIN Salatiga khususnya HMPS Tadris Matematika yang telah melaksanakan kegiatan ini. Hal ini membuktikan bahwa IAIN Salatiga, mengajak semua pihak dan lembaga terkait untuk sama-sama bersinergi menuju lebih baik”. Ungkapnya saat mengisi sambutan dalam seminar tersebut.
Dalam acara inti seminar ini, Mustafa menyampaikan materi mengenai bagaimana bersikap kreatif serta inovatif dengan integrasi computational thinking. Pada materi ini Mustafa menekankan pada sikap kreatif dan inovatif yang semestinya harus dimiliki oleh mahasiswa pendidikan. “Sebagai guru, fasilitator pendidikan bagi peserta didiknya, harus mampu menumbuhkan sikap kreatif dan inovatif secara mendalam dengan berbagai cara,” katanya.
Materi yang disampaikan mencakup kreatif dan inovatif, baik dari pengertian, sikap yang harus dimiliki, motivasi yang ada dalam Al Qur’an serta kondisi ideal yang mengharuskan seseorang untuk memiliki sikap kreatif dan inovatif yang nantinya bisa menghasilkan produk yang dapat bermanfaat bagai masyarakat pada umumnya.
“Untuk inti computational thinking terintegrasi yaitu Decomposition (Mampu melihat masalah dan dikerucutkan menjadi masalah-masalah kecil, guna menyelesaikannya secara bertahap), Pattern Recognition (Fokus pada hal-hal yang penting), Abstraction, Algorithmic Design,” Tambahnya.
(Salatiga, 28 September 2021)